Tampilkan postingan dengan label burung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label burung. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Desember 2013

Peneliti Temukan Efek Negatif Burung Parkit

Burung parkit leher cincin yang populasinya semakin bertambah, khususnya di ruang terbuka di Inggris menimbulkan perdebatan. Sebagian berpendapat bahwa burung itu sangat eksotis dan menghadirkan warna baru. Namun bagi sebagian lain, burung itu sangat berisik.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/06/01/112365_parkit--burung-yang-kehadirannya-mengganggu-burung-lain_300_225.jpg

Saat ini, diperkirakan ada sekitar 31 ribu burung parkit liar yang tersebar di taman-taman di Inggris dan kawasan tenggara negeri itu. Dan dari ‘sensus’ parkit terakhir, diketahui bahwa jumlah populasi mereka meningkat rata-rata sebesar 23 persen per tahun.

Kini dari penelitian diketahui bahwa burung parkit itu memang mengintimidasi burung-burung lain yang lebih dulu hadir di taman. Sekelompok peneliti dari Imperial College London mendapatkan bukti bahwa parkit mencegah burung penyanyi lain untuk makan.

“Mengurangi populasi parkit kemungkinan akan membawa manfaat bagi para burung penyanyi,” kata Hannah Peck, salah satu peneliti seperti dikutip dari BBC. “Namun, dalam jangka panjang ada kemungkinan pula bahwa burung lain akan dapat beradaptasi terhadap parkit,” ucapnya.

Pada penelitian, Peck dan timnya mengamati perilaku makan para burung liar di 47 taman yang ada di sekitar Inggris. Mereka menempatkan parkit yang dikandangkan dan menempatkan wadah makanan di sebelahnya lalu merekam aktivitas makan burung-burung yang singgah.

Peneliti membandingkannya dengan saat parkit dikeluarkan dan membiarkan kandang itu kosong di sebelah wadah makanan.

“Dari pemantauan, terlihat burung-burung yang umumnya singgah untuk makan di sana menjadi enggan saat ada parkit di dekat wadah makanan kandang,” kata Peck.

Namun demikian, Peck menyebutkan, burung-burung yang terganggu merupakan burung berukuran kecil. “Sayangnya kami belum mendapatkan sampel dalam jumlah cukup besar untuk mengetahui spesies burung apa saja yang terganggu untuk dapat menyimpulkan data ini,” ucapnya.

Namun demikian, Peck menyebutkan, penelitian ini merupakan bukti-bukti awal bahwa kehadiran parkit menimbulkan dampak negatif bagi burung-burung setempat. Temuan ini sendiri akan dipresentasikan dalam ajang British Ecological Society Meeting on Invasive Species, Juni ini.

Sumber :
teknologi.vivanews.com
ReadFull Article ..

Rabu, 30 Oktober 2013

Mengenal Istilah Glender Blender Pada Burung Kenari

Mengenal Istilah Glender (Blender) Pada Burung Kenari

Dunia hobi memang ternyata memiliki makna dan rasa yang kuat dan dalam hal ini tak terkecuali dalam hal hobi burung. Beberapa istilah populer yang sering terdengar di kalangan penghobiis kenari ternyata mampu membuat mind set sendiri dimana akan merujuk ke suatu hal yang belum tentu objektif. Kali ini ada satu istilah tersebut yang sudah sangat populer khususnya di seputar kalangan penghobiis burung kenari, yaitu kata glender.


Ilustrasi 

Dalam perkembangannya lidah Jawa sering menyebutnya sebagai mblendher atau ngglendher, lantas bagaimana menjelaskan fenomena glender/blender tersebut? Secara luas penghobiis burung kenari akan mendefinisikan istilah tersebut sebagai nyanyian burung kenari berlagu "isian" ditambah dengan nyanyian asli kenari. Namun secara lebih sempit istilah blender/glender ini ternyata lebih kepada tujuan menyelaraskan variasi lagu kenari sesuai yang diinginkan. 

Full Isian Atau Blender? 
Asumsi yang sudah melekat adalah bahwa full isian akan terlihat lebih mewah dan mentereng, namun apakah benar? Sedangkan burung kenari berlagu blender/glender terkesan lebih kurang greget, apakah benar? yang perlu dipahami dari hal ini adalah sebenarnya mengenai orientasi pemasternya masing-masing. Secara detail maka si pemaster sebenarnya akan memahami proses pemasteran dari awal hingga ke bagian tengah dan berikut tahap akhirnya. Logikanya adalah setiap pemaster akan berusaha untuk membuat nyanyian burung kenari menjadi sevariatif mungkin, sekeras mungkin dan serutin mungkin untuk bernyanyi namun ke 3 hal tersebut ternyata butuh proses dan tidak sekali jadi. 

Sebagai contoh adalah burung kenari berumur 6 bulan yang menyanyikan lagu full blackthroat, oleh si pemaster tersebut dirasa kurang variatif dan memilih melanjutkan dengan mengisikan suara ciblek dan prenjak sebagai penambah greget. Ternyata istilah blender/glender dipakai dalam contoh tersebut dimana tema pemasteran tahap awal dilanjutkan dengan tema pemasteran tahap berikutnya sesuai dengan keinginan si pemaster bahkan beberapa pemaster juga secara sengaja mengisikan lagu kenari standar dalam mendidik kenari jagoannya dengan metode-metode tertentu. 

Menarget Event Lomba 
Tentu saja tujuan pemasteran bukan semata-mata untuk klangenan saja namun juga nantinya sebagai studi pada event lomba. Beberapa penghobiis sering mengandaikan bahwa full isian akan lebih bagus ketimbang terdapat variasi lagu kenarinya namun asumsi ini sebenarnya harus didasarkan kepada nyanyian burungnya sendiri. Pada dasarnya beberapa event lomba sebenarnya tidak menjamin bahwa kenari full isian akan menang melawan kenari isian blender ataupun bahkan kenari standar, yang menjadi pertimbangan juri adalah komposisi dari semua aspek burung yang akan dilombakan dimana meliputi variasi lagu, volume, panjang lagu, gaya, dan lain-lain. Berawal dari inilah sebenarnya bahwa kita tidak perlu takut mendapatkan kenari isian kita yang blender akan kalah dengan kenari full isian walau dalam perjalanannya harus tetap dalam porsi yang diinginkan.
ReadFull Article ..